Hidup ini hanyalah sebuah perjalanan yang akhirnya akan sampai pada tujuan.
Ibarat air yang mengalir ia akan sampai pada muaranya.
Ibarat matahari yang terbit di ufuk timur, ia akan tenggelam di ufuk
barat.
Begitulah, tiap-tiap yang bernyawa pasti akan mati,
sekalipun ia
bersembunyi dibalik lubang semut yang kecil.
Beruntunglah siapapun yang ingat akan dekatnya ajal kematian.
Apalagi membuatnya semakin ingat akan noda dan nista dirinya.
Karena itu, rasanya tak ada yang disombongkan di dunia ini.
Keangkuhan hanyalah bukti dari kebinasaan.
Seindah apapun wajah yang dimiliki, suatu hari akan berkerut.
Sekaya
apapun harta yang di punyai, suatu saat tiada berguna.
Dan setinggi
apapun pangkat dan jabatan yang disandang,
suatu hari nanti ia akan
berakhir dengan pensiun.
Marilah renungilah detik-detik hidup ini, bertafakur atad kekurangan dan
kelemahan diri.
Bila kita lahir terbungkus ari-ari lalu berbungkus
baju, suatu hari nanti akan terbungkus kain kafan.
Bila dahulu wajah ini indah menawan lalu pudar dan keriput, mata begitu
tajam lalu mulai rabun, rambut begitu hitam kini mulai memutih. Tubuh
yang kuat dan perkasa sskarang mulai melemah dan sakit-sakitan. Semua
itu hanya renungan atas kelemahan dan kekurangan diri.
Betapa hidup ini
hanya sebentar, dan maut dapat menjemput setiap waktu tanpa ada yang
tau.
Semoga Allah menghujamkan hidayah-Nya di hati kita. Aamiiin.
Tafakur MQ
Posting Komentar